SUMBERHalo semuanya ....
kembali lagi di blog ini, semoga sehat selalu dimanapun anda berada...
sebelum memulai membahas materi ini, saya pribadi mengucapkan selamat merayakan idul fitri 1441 H mohon maaf lahir dan batin ...
oke langsung aja kita bahas pada materi kali ini ...
pada pertemuan kali ini akan membahas atau mereview sebuah jurnal tentang Quantum Computation yang berjudul
"Kajian Tentang Komputer Kuantum Sebagai
Pengganti Komputer Konvensional Di
Masa Depan"
Quantum Computation sendiri adalah suatu bidang studi yang memfokuskan kepada
teknologi komputer yang sedang berkembang berdasarkan prinsip-prinsip dari teori kuantum. Prinsip dasar komputer kuantum adalah bahwa sifat kuantum dari
partikel dapat digunakan untuk mewakili data dan struktur data dan bahwa mekanika
kuantum dapat digunakan untuk melakukan operasi dengan data ini. Dalam hal ini untuk
mengembangkan komputer dengan sistem kuantum diperlukan suatu logika baru yang
sesuai dengan prinsip kuantum.
Komputer Konvensional menggunakan sistem binary
atau sistem angka basis 2 (0 dan 1) yang dikenal sebagai BIT
(singkatan dari Binary digIT).
Quantum Computer atau komputer kuantum memanfaatkan
fenomena ‘aneh’ yang disebut sebagai superposisi. Dalam
mekanika kuantum, suatu partikel bisa berada dalam dua
keadaan sekaligus. Inilah yang disebut keadaan superposisi.
Dalam komputer kuantum, selain 0 dan 1 dikenal pula
superposisi dari keduanya. Ini berarti keadaannya bisa berupa
0 dan 1, bukan hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital
biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan Bits tetapi
QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk
berada di bermacam keadaan (multiple states), komputer
kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan berbagai
perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari
komputer digital. Komputer kuantum menggunakan partikel
yang bisa berada dalam dua keadaan sekaligus, misalnya atomatom yang pada saat yang sama berada dalam keadaan
tereksitasi dan tidak tereksitasi, atau foton (partikel cahaya)
yang berada di dua tempat berbeda pada saat bersamaan.
JADI pada quantum komputer dimana ada istilah baru muncul yang bernama superposisi dimana pada quantum komputer muncul 0,1, bisa berupa 0 dan 1.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
pada komputer konvensional (komputer digital) sangat
berbeda. Untuk komputer konvensional menggunakan bit 0
dan 1. Untuk komputer kuantum menggunakan qubit 0 , 1 dan
superposisi 0 dan 1.
Kecepatan komputer quantum lebih cepat dari pada
komputer konvensional (komputer digital) karena melakukan
proses secara simultan tidak secara linear seperti komputer
konvensional. Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan
komputer kuantum sampai 7 qubit. menurut penelitian dalam beberapa tahun mendatang
teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit. Kita
bisa membayangkan betapa cepatnya komputer masa depan
nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu
berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada
akhirnya bisa dilaksanakan hanya dalam hitungan menit.
Nah jadi itu teman teman hasil mereview jurnal diatas ...
semoga setelah membaca kajian diatas mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan anda semuanya ...
Terima kasih ..
SUMBER
Minggu, 24 Mei 2020
Senin, 16 Maret 2020
PENERAPAN KOMPUTASI AWAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN – SEBUAH PENDEKATAN TEORITIS
Halo teman - teman semua ...
Kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan membahas tentang konsep dasar komputasi pada bidang pendidikan, yaitu cloud computing pada bidang pendidikan.
Langsung aja kita bahas ...
Cloud computing adalah konsep yang sangat baru, yang dianggap sebagai masa depan komputasi. dalam komputasi awan (Cloud Computing), perangkat lunat, perangkat keras dan jaringan memainkan peran utama.
Menurut Institut Nasional Standar dan Teknologi, komputasi awan didefinisikan sebagai "model untuk meningkatkan kenyamanan, memberikan ondemand access ke jaringan terminal sumber daya komputasi bersama, yang dapat dikonfigurasi (misalnya jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan yang diberikan) yang dapat ditetapkan dengan cepat dan dirilis dengan upaya manajemen atau interaksi penyedia layanan yang minimal.
Komputasi awan mengacu pada layanan penyampaian aplikasi melalui internet dan perangkat keras serta sistem perangkat lunak di pusat data sebagai penyedia layanan. proyek - proyek besar komputasi mungkin memerlukan pengolahan dataset yang besar / raksasa, menggunakan puluhan, ratusan bahkan ribuan komputer. Dari sisi skala ekonomis dan perkembangan teknologi virtualisasi saat ini, utilitas komputasi merupakan model yang muncul sebagai solusi pengadaan sumber daya komputasi. dengan begitu user dapat "membeli" siklus komputasi daripada membeli mesin.
Pada dunia pendidikan khususnya di Indonesia menjadi salah satu alternatif kebutuhan infrastruktur pembelajaran, karena pada komputasi awan sangat banyak sekali manfaatnya contoh : collaboration application. Dimana kolaborasi aplikasi seperti email, chatting dan file sharing diperlukan pada kegiatan pembelajaran dan mengurangi biaya jangka pendek. Di Indonesia sendiri mungkin masih sedikit yang menggunakan komputasi awan sebagai pembelajaran. Memperkenalkan komputasi awan kepada peserta didik tidak hanya berguna untuk pendidikan dan memperoleh keterampilan yang diperlukan, tetapi bermanfaat bagi lembaga pendidikan dalam sektor ekonomi karena dapat menghemat sumber daya, dan dapat diakses dari lokasi manapun.
Sekian dari saya atas penjelasan pada pertemuan kali ini ...
Terima kasih ...
sumber :
https://www.academia.edu/22465460/Penerapan_Komputasi_Awan_Dalam_Dunia_Pendidikan_Sebuah_Pendekatan_Teoritis
Kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan membahas tentang konsep dasar komputasi pada bidang pendidikan, yaitu cloud computing pada bidang pendidikan.
Langsung aja kita bahas ...
Cloud computing adalah konsep yang sangat baru, yang dianggap sebagai masa depan komputasi. dalam komputasi awan (Cloud Computing), perangkat lunat, perangkat keras dan jaringan memainkan peran utama.
Menurut Institut Nasional Standar dan Teknologi, komputasi awan didefinisikan sebagai "model untuk meningkatkan kenyamanan, memberikan ondemand access ke jaringan terminal sumber daya komputasi bersama, yang dapat dikonfigurasi (misalnya jaringan, server, penyimpanan, aplikasi, dan layanan yang diberikan) yang dapat ditetapkan dengan cepat dan dirilis dengan upaya manajemen atau interaksi penyedia layanan yang minimal.
Komputasi awan mengacu pada layanan penyampaian aplikasi melalui internet dan perangkat keras serta sistem perangkat lunak di pusat data sebagai penyedia layanan. proyek - proyek besar komputasi mungkin memerlukan pengolahan dataset yang besar / raksasa, menggunakan puluhan, ratusan bahkan ribuan komputer. Dari sisi skala ekonomis dan perkembangan teknologi virtualisasi saat ini, utilitas komputasi merupakan model yang muncul sebagai solusi pengadaan sumber daya komputasi. dengan begitu user dapat "membeli" siklus komputasi daripada membeli mesin.
Pada dunia pendidikan khususnya di Indonesia menjadi salah satu alternatif kebutuhan infrastruktur pembelajaran, karena pada komputasi awan sangat banyak sekali manfaatnya contoh : collaboration application. Dimana kolaborasi aplikasi seperti email, chatting dan file sharing diperlukan pada kegiatan pembelajaran dan mengurangi biaya jangka pendek. Di Indonesia sendiri mungkin masih sedikit yang menggunakan komputasi awan sebagai pembelajaran. Memperkenalkan komputasi awan kepada peserta didik tidak hanya berguna untuk pendidikan dan memperoleh keterampilan yang diperlukan, tetapi bermanfaat bagi lembaga pendidikan dalam sektor ekonomi karena dapat menghemat sumber daya, dan dapat diakses dari lokasi manapun.
Sekian dari saya atas penjelasan pada pertemuan kali ini ...
Terima kasih ...
sumber :
https://www.academia.edu/22465460/Penerapan_Komputasi_Awan_Dalam_Dunia_Pendidikan_Sebuah_Pendekatan_Teoritis
Langganan:
Postingan (Atom)